Kamis, 22 Mei 2014

Kekuatan Do’a


Oleh    : Andi Musthafa Husain
#sŒÎ)ur y7s9r'y ÏŠ$t6Ïã ÓÍh_tã ÎoTÎ*sù ë=ƒÌs% ( Ü=Å_é& nouqôãyŠ Æí#¤$!$# #sŒÎ) Èb$tãyŠ ( (#qç6ÉftGó¡uŠù=sù Í< (#qãZÏB÷sãø9ur Î1 öNßg¯=yès9 šcrßä©ötƒ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S. Al-baqarah[2]:186)

           
Andi at Gunung Merapi
Segala puji bagi tuhan semesta alam yang telah menciptakan langit tanpa tiang, serta menciptakan bumi tanpa gantungan, begitu besar nikmat-NYA yang kita peroleh hari ini sehingga kita masih bisa merasakan kesehatan jasmani maupun rohani. Pengetahuan-NYA yang tiada tara telah membuka hati manusia dari yang tidak tahu apa-apa menjadi sangat banyak mengetahui. Tuhan yang mengetahui segala sesuatu.
            Salawat serta salam kepada baginda rasulullah salallahualaihiwasallam, berkat beliaulah kita bisa menikmati Islam seperti sekarang, seorang hamba pilihan tuhan yang telah mengubah dunia jahiliah menjadi dunia yang penuh dengan ketentraman, rasul yang sangat kita rindukan dan merindukan kita, semoga kita semua mendapat safaatnya di hari akhirat kelak.
Seribu Satu Cara Tuhan Menjawab Doa
            Alkisah, ada seorang dokter spesialis yang barnama Ardha(bukan nama sebenarnya, nama aslinya adalah Dr. Ishan). beliau hendak survei ke salah satu rumah sakit yang jauh dari tempat tinggalnya, sehingga pergilah dokter tersebut dengan pesawat terbang. Di tengah perjalanan ternyata mesin pesawat mengalami gangguan sehingga membuat pilot pesawat tidak dapat melanjutkan perjalanan dan mendarat di bandara terdekat.
            Akibat tertundanya penerbangan ini dokter pun merasa gelisah. Dokter berkata kepada kepala pesawat “sungguh, saya ini dokter yang sangat dibutuhkan, beberapa nyawa tergantung pada sekian menit dari waktuku, mak tolonglah agar mempercapat penerbangan ini. Lantas kepala pesawat menjawab “bapak, jikala sudah tak sabar untuk menunggu kami, maka bapak boleh memakai mobil untuk pergi ketempat tujuan bapak, jaraknya hanya tiga jam perjalanan darat dari sini” ujar kepala pesawat.
            Setelah berbicara banyak dengan kepala pesawat, akhirnya dokter menyetujui usulannya untuk berpergian melalui transportasi darat. Pergilah dokter tersebut dengan beberapa penumpang lainnya. ketika perjalanan berlangsung sekitar dua jam, hujan deras turun sehingga membuat sopir tak mampu melihat jarak yang jauh. Hal ini membuat sopir terpaksa melambatkan laju mobil.
            Empat jam telah berlalu, namun belum sampai juga. Kejadian ini membuat sopir lelah dan mengambil kesepakatan untuk beristirahat sejenak. Ketika sopir, dokter Ardha dan penumpang lainnnya keluar dari mobil, pada saat itulah mereka menyadari bahwa mereka telah tersesat. Mereka tetap sepakat untuk istirahat sejenak pada sebuah gubuk tua milik seorang penduduk di sana.
            “Silahkan masuk” ujar pemilik rumah tersebut. Ibu pemilik rumah tersebut terlihat begitu ramah. Tanpa basa-basi ibu tersebut menyediakan minuman dan beberapa makanan ringan. “silahkan dimakan, untuk memulihkan kesegaran badan anda” ujar ibu tua tersebut kepada dokter Ardha.
            “Ibu baik sekali, semoga doa ibu senantiasa dikabulkan oleh Allah” dokter Ardha berkata. “Sungguh bapak itu musafir, doa bapak akan jauh lebih terkabulkan dari saya, dari dulu saya tak pernah berhenti berdoa untuk kesembuhan anak saya, beberapa rumah sakit disini tak bisa berbuat banyak, dan beberapa sisanya hanya bisa memberikan rujukan untuk menghadap dokter Ardha yang katanya bisa menyembuhkan penyakit anakku. Namun sayang saya hanya orang miskin dan tak bisa pergi ketempat nan jauh disana” jawab ibu tua tersebut dengan merunduk.
            “demi Allah, sungguh do’a ibulah yang membuat mesin pesawat rusak dan hujan deras sehingga membawa saya ke gubuk sederhana ini, saya dokter Ardha” ujar dokter ardha dengan nada tinggi karena salut.(kisah ini diambil dari http://www.kisahinspirasi.com/)
            Dari kisah tersebut kita dapa mengetahui betapa kuatnya sebuah doa, namun terkadang kita tak sabar untuk memperolehnya pada waktu yang tepat. Sangat banyak cara tuhan untuk mengabulkan doa hambanya, kisah ini salah salah satu dari sekian banyak cara Allah menjawab doa.
Doa Pasti Dikabulkan
            Ketika manusia berdoa, mungkin terbesit pertanyaan “apakah pertanyaan saya akan terkabul?”. Beberapa doa terkadang tidak terkabul dalam kehidupan kita. Itu yang selama ini kebanyakan manusia pahami, tapi sesungguhnya ia belum mengetahui manfaat serta mudharat yang akan ia dapatkan setelah terkabulnya doa tersebut.
Setiap orang pastilah pernah berdoa. Pertanyaannya, apakah setiap doa yang kita lantunkan selalu diterima dan dikabulkan, penulis katakan “ya”. Ada tiga macam cara Allah menjawab doa hambanya.
Pertama, dijawab secara kontan (langsung). Hal inilah yang banyak dimengerti oleh orang dan yang paling diharapkan oleh seluruh orang. Kejadian seperti ini cenderung lebih mudah prosesnya , namun doa seperti ini bisa diterima oleh hamba apabila hamba tersebut memang sudah layak untuk menerima doa tersebut.
Seperti halnya kita berdoa sesuatu, seperti dibanyakkan rizki, sehat jasmani maupun rohani, dimudahkan segala urusan ataupun doa lainnya. seketika itu pula Allah menjawabnya dan memberikannya. Atau disaat kita tak memiliki uang, seketika itu juga Allah menjawabnya dengan teman yang berbaik hati atau dari jalan lainnya. begitu banyak jalan Allah untuk menjawab doa kita secara sepontan.
Kedua, dijawab setelah dimatangkan. Belum tentu kita berdoa sekarang dan langsung dijawab dengan waktu singkat. Seorang yang menerima doa seperti ini biasanya adalah hamba yang menurut Allah memang belum pas untuk menerima doanya sendiri. Maka, Allah mematangkannya, sehingga ia mampu untuk mendapatkannya pada waktu yang tepat.
Allah mengetahui terhadap diri kita bahkan lebih dari kita mengetahui diri kita sendiri. Seorang yang telah lama meminta untuk menikah ternyata belum menemukan pendamping hidupnya setelah sekian lama. Dengan keadaan yang sedemikian maka yakinlah sesungguhnya Allah memang telah menyiapkan seorang yang jauh lebih mapan untuk pendampingnya.
Sungguh Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui, dalam firmannya surat Al-baqarah ayat 30 Allah mengingatkan malaikat yang berbunyi “sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
Ketiga, dijawab Allah namun diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Tidak selama yang diminta oleh manusia  baik untuk manusia itu sendiri. Makanya, Allah mengetahui hal itu dan menggantinya dengan yang jauh lebih baik, akan tetapi kebanyakan kita tidak menyadarinya.
Seperti halnya anak SD yang telah meminta dibelikan motor oleh ayahnya, hal ini bisa saja dikabulkan, namun tentu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya, itu contoh mudahnya. Kebanyakan dari kita meminta sesuatu yang sesungguhnya diri kita belum pantas bahkan tidak pantas oleh hal itu.
Bisa saja seseorang terlahir dengan sangat bodoh, dengan sangat susah untuk menerima pelajaran, tiap harinya ia berdoa agar dicepatkan dalam menghapal. Sungguh Allah itu mengetahui masa depan kita sebagai hambanya. Bisa jadi apabila kita terlahir dengan keadaan sehat maupun kemampuan otak yang melebihi kelebihan orang lain kita menjadi sombong, angkuh, dan meremehkan orang lain.
Dengan kerja keras untuk mempelajari sesuatu justru membuat kita lebih giat dalam belajar. Masih banyak contoh lainnya, oleh karena itu, lebih baik kita bersyukur dengan keadaan kita. Yakinlah terhadap apa yang telah diberikan Allah kepada kita, itulah yang terbaik.
Allah berfirman dalam Al-qur’an “Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-baqarah[2]:216)
Dari ayat di atas kita mengetahui sesungguhnya belum tentu di mata manusia baik akan tetapi baik juga di mata Allah, bisa saja yang kita benci selama ini adalah sesuatu yng baik bagi kita, keluarga, lingkunga, lingkungan, maupun dunia serta akhirat kita. Oleh karena itu syukurlah yang membuat kita menjadi serba berkecukupan.
Ya Allah, berikanlah hambamu ini jalan hidup yang terbaik bagi-MU. Kabulkanlah doa kami yang memang sudah layak menjadi hak kami, tundalah doa kami jika memang doa tersebut belum layak untuk kami, serta gantilah doa kami apabila doa tersebut tak baik bagi urusan kami, amin . Wallāhu a’lamu bi ash-shawāb. []

Andi Musthafa Husain
Ponpes UII, FIAI,  Tarbiyah 2013
Tulisan ini telah diterbitkan PPUII


Memulai Bisnis Mentok (Sebuah Tulisan Amatir)

Dengan berbagai alasan melihat situasi dan kondisi di perdesaan, akhirnya saya mencoba untuk berternak entok. Pada dasarnya entok diterna...