Kamis, 27 September 2012

Surat kecil dari tuhan








25 sepember 2012,,,,, saya mulai pada tengah malam, pada hari ini di mana bisa di katakan hari kedua saya setelah pindah kamar. Tidur nyenyak emang menjadi suatu barokah yang tak ternilai harganya, ya malam itu tepatnya pukul 01.00 saya terbangun akibat sebuah pukulan keras yang mengenai wajah saya seketika itu saya berkata di dalam hati “oug mungkin cuman mengigau” tak lama kemudian sebuah hantaman yang tak kalah keras juga mengenai kepala saya  “aseeem” ucap saya pada malam itu, dikarenakan tidak bisa menyambung tidur sayapun bergegas menyiapkan pakaian, memakai sarung serta tidak lupa tuk membawa alquran, sayaapun mulai shalat sunah malam, dan mengaji sambil menunggu azan subuh di komandangkan.
Smester 3 yang mendapat jadwal kuliah setelah shalat subuh satu persatu berdatangan menuju kelasa yang baru di bangun tahun yang lalu, berarti rombongan kamilah yang pertama menyicipi berada di kelas baru, selain itu kami juga mendapatkan salah seorang dosen faforit yang dulunya adalah seorang dosen dari guru kami(wow us and them one teacher)
Dalam kelas kami semua mendapatkan banyak sekali pelajaran pelajaran yang langsung di peraktekkan oleh dosen, arti kata, kami mendapatkan ilmu yang kami sendiri yang menemukan jawabanya, salah satu ilmu yang saya peroleh adalah tetang tugas makhluk yang bernama syaiton.               
dosen: ‘ adakah yang tau tugas syaiton???
Kebanyakan mahasiswa menjawab dengan lantangnya sambil mengatakan,” menganggu manusia,,,,,”
“Seandainya manusia itu konsisten untuk beribadah kepada Allah otomatis syaiton akan kalah ..... dan ketika manusia yang kalah manusia akan masuk nerakah dan apakah syaiton yang melaksanakan tugasnya akan mendapatkan apresiasi plus karena melaksanakan tugasnya dengan baik??” kata dosen
                Seketika itu juga segenap mahasiswa yang berada dalam ruangan tersebut terdiam ,, Itulah sesungguhnya menggoda manusia adalah pilihan hidup syaiton bukan tugas” sambung dosen menerangkan pelajaran
                Hati saya sejenak agak termenung , memang, saya ini telah banyak mendapatkan ilmu dari Allah tapi apakah saya mengamalkannya dalam ke diri saya sendiri???
ada tanda tanya besar yang tersimpan dalam ilmu-ilmu yang saya miliki
                Ada satu lagi cerita yang di sampaikan dosen tentang bagaimana Allah menyampaikan pesannya kepada hamba melalui perantara- perantara yang ada. Al kisah sekitar setahun yang lalu beliau mengadakan pertemuan di thailand, ketika di pesawat beliau kehilangan bbnya yang ia letakkan dalam saku ikat pingang, dengan tenang ia membaca, pesan apakah yang di sampaikan Allah kepada hamba... oh ia ternyata hari itu adalah hari jum’at. Pada saat mau kembali ke indonesia, beliau kehilangan sebuah kamera digital, beliaupun mencoba kembali membaca pesan apa yang di sampaikan maha pencipta kepada hambanya, oh ia hari itu adalah hari jumat.......
Setelah 2 kali meninggalkan shalat jum’at yang ketiga adalah kafir hukumnya, maka harus bersahadat kembali, ehhh ternyata beliau di uji oleh ALLAH pada hari jum’at esoknya beliau di panggil oleh mentri untuk menghadiri rapat yang tiketnya sudah di pesankan pada jam 11.40 wib,, mendengar akan hal tersebut beliau berdo’a “ ya ALLAH mudahkanlah dalam urusan saya”. Tak lama kemudian wakil dari mentri tersebut menelpon menyatakan keberangkatan beliau di percepat dengan konsekuensi pertambahan uang tiket di bayar sendiri. ALHAMDULILLAH ucap beliau dengan lega dan bahagia. Hari jum’at pagi beliau menghadap ke bandara dan menyatakan untuk memajukan jadwal penerbanganya dengan membayar uang sebesar 500rb an. Ya Allah qu persembahkan uang 500rb untuk menghadap panggilan MU”.
                “ALLAH MENGETAHUI APA YANG KAMU TIDAK KETAHUI”. Beliaupun dapat melaksanakan sholat jum’at bersama dengan pak mentri dan ntah bagaimana amplop yang di berikan kepada beliau lebih tebal dari yang biasanya. Semoga kita bisa mengambil pelajaran yang terdapat pada kisah beliau,,,beliau adalah DRS Heri susanto M. HUM. Dosen filsafa univ gadjah mada dan dosen statistika univ islam indonesia.    


aminnnnn..

Memulai Bisnis Mentok (Sebuah Tulisan Amatir)

Dengan berbagai alasan melihat situasi dan kondisi di perdesaan, akhirnya saya mencoba untuk berternak entok. Pada dasarnya entok diterna...