Kamis, 11 April 2013

Agama dan Masyarakat




Indahnya Alam




BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jika kita melihat dari sisi agama maupun negara, sebenarnya ada sebuah satu-kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Setiap Negara memiliki agam untuk dipilih di dalamnya. Bahkan, negara komunis pun sebenarnya memiliki agama, yaitu keyakinan untuk tidak memiliki keyakinan (agama). 
Perlu diingat juga, tidak selamanya agama dan negara berjalan serasi seratus persen. Hal ini terlihat dari adanya segelintir masyarakat yang mencampur baurkan antara undang-undang negara dengan undang-undang yang terdapat pada agama yang padahal bertolak belakang.



1.2 Tujuan
Tujuan penulis membuat makalah “Hubungan Antara Negara dan Agama” ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Metodologi penelitian Agama dan Sosial. Akan tetapi, seiring dibuatnya makalah ini penulis menyadari betapa eratnya hubungan negara dan agama dalam kehidupan kita.
Mengetahui definisi agama dan juga negara serta mengetahui hubungan atau kesamaan,perbedaan, bentuk, tujuan, dan juga manfaatnya.









BAB II
PEMBAHASAN



Pengertian Agama dan Masyarakat

Pengertian agama dan negara.
Menurut penulis agama adalah sebuah keyakinan untuk dijadikan pedoman atau pegangan hidup seseorang. Agama menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada tuhan, atau juga disebut dengan Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bersangkut paut langsung dengan kepercayaan tersebut.
Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta agama yang berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk mengatakannya adalah “religi” yang berasal dari bahasa lati yaitu “religio” (ikatan). Definisi tentang agama dipilih dari yang paling meliputi dan yang paling sederhana, artinya diharapkan definisi ini tidak terlalu sempit atau terlalu longgar.
Dengan singkat definisi agama menurut sosiologi adalah definisi yang empiris. Sosiologi tidak pernah memberikan definisi agama yang evaluative (menilai). Sosiologi angkat tangan mengenai hakikat agama, baiknya atau buruknya agama atau agama–agama yang tengah diamatinya. Dari pengamatan ini sosiologi hanya sanggup memberikan definisi deskriptif (menggambarkan apa adanya) yang mengungkapkan apa yang dimengerti dan dialami pemeluk-pemeluknya.
Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Di tahun 2000, kira-kira 86,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 5,7% Protestan, 3% Katolik, 1,8% Hindu, dan 3,4% kepercayaan lainnya.
Sedangkan menurut pendapat Hendro puspito, agama adalah suatu jenis sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses pada kekuatan-kekuatan non-empiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi mereka dan masyarakat luas umumya. Dalam kamus sosiologi, pengertian agama ada 3 macam yaitu:
1.      Kepercayaan pada hal-hal yang spiritual
2.      Perangkat kepercayaan dan praktek-praktek spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri
3.      Ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranatural
Ruang lingkup agama
Secara garis besar ruang lingkup agama mencakup :
a.       Hubungan manusia dengan tuhannya
Hubungan dengan tuhan disebut ibadah. Ibadah bertujuan untuk mendekatkan diri manusia kepada tuhannya.
b.      Hubungan manusia dengan manusia
Agama memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan dan kemasyarakatan. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran agama mengenai hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Sebagai contoh setiap ajaran agama mengajarkan tolong-menolong terhadap sesama manusia.
c.       Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya.
Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia selalu menjaga keharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar supaya manusia dapat melanjutkan kehidupannya.

Keyakinan manusia untuk memilih agamanya menjadikan ia hamba untuk mentaati perintah tuhannya dengan menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan sepenuhnya yakin berasal dari tuhan. Menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dan semua yang berasal dari tuhan.
Pengertian Agama Menurut Ahli.
  1. Durkheim                 : Agama adalah merupakan suatu sistem yang terpadu terdiri atau keyakinan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal yang suci  dan menyatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.
  2. Prof Dr.m Drikarya          : Agama adalah keyakinan adanya suatu kekuatan supranatural yang mengatur dan menciptakan alam dan isinya.
  3. H. Moenawar Chalil   : Agama adalah perlibatan yang merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi otos pengakuan.
  4. Hendro Puspito         : Agama adalah sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dan alam semesta yang berkaitan dengan manusia.
  5. Jappy Pellokid        : Agama adalah percaya adanya tuhan yang maha esa dan hukum-hukumnya.

Agama-agama yang terdapat di  Indonesia.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.
Berdasar sejarah, kaum pendatang telah menjadi pendorong utama keanekaragaman agama dan kultur di dalam negeri dengan pendatang dari India, Tiongkok, Portugal, Arab, dan Belanda. Bagaimanapun, hal ini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk menyesuaikan kultur di Indonesia.
Berdasarkan Penjelasan Atas Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, “Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius)”.
Islam : Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 88% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Masuknya agama islam ke Indonesia melalui perdagangan.
Hindu : Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.
Budha : Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu.
Kristen Katolik : Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Dan pada abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.
Kristen Protestan : Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda.
Konghucu : Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual.


Hubungan Antara Agama dan Masyarakat
Negara dan agama merupakan persoalan yang banyak menimbulkan perdebatan (discourse). Hal ini disebabkan oleh perbedaan pandangan dalam menerjemahkan agama sebagai bagian dari Negara, atau negara  merupakan bagian dari dogma agama secara kodrati manusia merupakan makhluk individual dan makhluk social, oleh karena sifat dasar manusia tersebut, merupakan sifat Negara pula sehingga Negara sebagai manifestasi kodrat manusia secara horisontal dalam hubungan manusia dan manusia lain untuk mencapai tujuan bersama.
Ada beberapa konsep hubungan agama dengan Negara menurut beberapa aliran, antara lain paham teokrasi, paham sekuler, dan paham komunis.
Hubungan Agama dan Negara munurut paham teokrasi
Hubungan agama dan Negara tidak dapat dipisahkan.
Negara menyatu dengan agama, karena pemerintah dijalankan berdasarkan firman-firman Tuhan, segala tata kehidupan masyarakat ,bangsa, dan Negara dilakukan atas titah Tuhan.
Terbagi menjadi dua bagian,yaitu:
Paham teokrasi langsung
Pemerintah sebagai otoritas Tuhan secara langsung
Adanya Negara atas kehendak tuhan sehingga yang memerintah adalah Tuhan pula.
Paham Teokrasi tidak langsung
Yang memerintah bukanlah Tuhan sendiri, melainkan yang memerintah adalah raja atau kepala Negara yang memiliki otoritas atas nama Tuhan, Kepala Negara atau raja diyakini memerintah atas kehendak Tuhan.
Contohnya adalah Kerajaan Belanda.

Hubungan Negara dan Agama Menurut Paham Sekuler
Kebalikan dari paham teokrasi yaitu memisahkan dan membedakan antara agama dan Negara.
Tidak ada hubungan antara Negara dan agama.
Negara merupakan urusan hubungan manusia dengan manusia atau urusan dunia, sedang agama adalah hubungan manusia dengan Tuhan.
Negara membedakan antara norma hukum positif dan norma agama.
Warga Negara bebas memeluk agama apapun dan Negara tidak ikut campur tangan.
Hubungan Agama dan Negara Menurut paham komunisme
Hakikat hubungan agama dan Negara berdasarkan filosofi materialism dialektis dan materialism historis.
Menimbulkan faham ateis. Pelopornya yaitu Karx Marx yang memandang agama sebagai candu masyarakat(Marx, dalam Louis Leahy,, 1992:97-98). Menurutnya manusia ditentukan oleh dirinya sendiri, sementara agama dalam paham ini dianggap sebagai suatu kesadaran diri bagi manusia sebelum menemukan dirinya sendiri.


Konsep Relasi Agama dan Negara dalam Islam
Konsep hubungan agama dan negara ini dirangkum menjadi 3 paradigma, yaitu :
Paradigma Integralistik
Merupakan paham yang menganggap bahwa agama dan Negara merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Paradigma simbiotik
Merupakan paham yang menganggap bahwa hubungan agama dan Negara dipahami saling membutuhkan dan bersifat timbal balik.

Paradigm Sekularistik
Paham yang beranggapan bahwaa ada pemisahan (disparitas) antara agama dan Negara.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
       Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.
       Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian, pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial, dan individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis.
Agama dan masyarakat memiliki hubungan yang erat. Di sini perlu diketahui bahwa hal itu tidak mengimplikasikan pengertian bahwa “agama menciptakan masyarakat.” Tetapi mencerminkan bahwa agama merupakan implikasi dari perkembangan masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya, agama dan sistem kepercayaan dapat mempengaruhi masyarakat.
Hubungan antara agama dengan masyarakat juga terlihat di dalam masalah ritual. Kesatuan masyarakat pada masyarakat tradisional sangat tergantung kepada conscience collective (hati nurani kolektif), dan agama nampak memainkan peran ini. Masyarakat menjadi “masyarakat” karena fakta bahwa para anggotanya taat kepada kepercayaan dan pendapat bersama.



Minggu, 07 April 2013

Andi dan Mimi


Mimi lagi narsis di pantai



Andi adalah seorang pemuda yang ganteng tapi pemalu, kerjaannya hanya melamun dan melamun, setelah usut punya usut ternyata dia menyukai seorang gadis yang bernama mimi, gadis yang sangat cantik. karena dia seorang pemuda yang pemalu Andi tidak berani mengungkapkan isi hatinya kepada sang wanita idamannya, dia hanya bisa memendam perasaan yang tidak pernah di ketahui oleh sang wanita namun Andi punya tekad yang kuat untuk mengatakan isi hatinya kepada sang wanita yang dicintainya, mulail lah Andi memberanikan diri untuk mengatakan hasratnya kepada sang wanita yang mnjadi idamannya. Malam itu Andi mulai mengetik sebuah sms untuk mengungkapkan isi hatinya, sebelum dikirim sempat dia mengulang dan mmbacanya berulang kali, untuk memastikan kalau smsnya sudah tepat untuk menembak sang wanita dikirimlah sms itu dengan hp jadulnya, tidak lama kemudian ada balasan
tit,,,tit,,,tit,,,drrr,,drrr,, dengan wajah yang pucat Andi memutuskan tidak mmbuka balasan sms itu,,
Andi memutuskan untuk mmbaca pesan itu besok pagi, tidurlah si Andi, tidak lama pagi pun tiba, trbangun dari tidur sibuk mncari hp nya yang jadul, trnyata benar ada pesan sms yang masuk, dia mmbaca doa agar pesan sms itu adalah jawaban di terima cintanya dari sang wanita idamannya
"begitu dibuka
*MAAF Sisa pulsa anda tidak mencukupi,
segeralah isi ulang pulsa anda"

hehehe
mengharukan bukan?




Memulai Bisnis Mentok (Sebuah Tulisan Amatir)

Dengan berbagai alasan melihat situasi dan kondisi di perdesaan, akhirnya saya mencoba untuk berternak entok. Pada dasarnya entok diterna...